Minggu, 28 Juli 2013

Tidak Sejahat Orang Bilang.



Setelah sekian lama tidak menge-post karena berbagai macam halangan dan rintangan :p Akhirnya bisa berbagi lagi dengan teman-teman semua. Merapi , ya , salah satu gunung yang berada di Jawa Tengah dengan ketinggian lebih kurang 2968 mdpl ,disitulah saya dan teman-teman beberapa waktu yang lalu berguru dan menikmati ciptaan Allah SWT  :D

Gunung ini termasuk salah satu gunung teraktif di Indonesia, bahkan masuk dalam 20 gunung teraktif didunia. Tentunya kami harus mencari informasi terkini mengenai gunung tersebut. Setelah berunding dan mendapatkan info sana-sini akhirnya kami memutuskan untuk melakukan perjalanan hari itu.

27 Juni 2013

Pagi itu kami sepakat berkumpul di kost salah satu teman kami. Sebut saja Simbah. Kami berangkat 5 orang (saya,aziz,nanang,putra,simbah).Di kost , kami mempersiapkan barang-barang & logistik yang perlu kami bawa. Mulai dari dome,makanan,camilan dll. Tentunya yang terpenting yaitu air, karena gunung merapi ini tidak terdapat sumber mata air, jadi persediaan air harus benar-benar cukup.

 Rencananya kami melakukan pendakian tanggal 27 Juni , camp kemudian tanggal 28 Juni turun. Jalur pendakian yang kami pilih yaitu melalui jalur New Selo. Jalur ini merupakan jalur yang paling sering digunakan  dan paling populer , tidak tau kenapa , hehe :p

Selesai mem-packing barang bawaan kami. Kira-kira pukul 13.00 wib kami berangkat dari kost Babarsari,Sleman, Yogyakarta. Kami berlima menggunakan sepeda motor menuju basecamp pendakian merapi yang berada di Selo,Boyolali,Jawa Tengah. Kira-kira perjalanan 2 jam kurang sedikit atau pukul 15.00 wib kami tiba di basecamp pendakian merapi “Barameru” yang berada di Selo,Boyolali,Jawa Tengah.

Setelah tiba kami istirahat sebentar, minum teh hangat yang bisa di pesan di basecamp :p Setelah itu tentunya kami melakukan penguluran/pemanasan sambil menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan. Melihat map yang ada di basecamp barameru pos-pos yang akan kami lewati yakni Basecamp-Pos I-Pos II-Watu Gajah-Pasar Bubrah – Puncak.  Kami berencana akan mendirikan tenda/dome di area Pasar Bubrah, persis sebelum puncak. Karena pagi harinya kita tidak terlalu jauh untuk berjalan ke puncak Merapi.
Dirasa cukup, packing juga sudah siap dan tidak lupa berdoa pukul 16.00 wib perjalanan kami dimulai.



Medan awal dari basecamp menuju jalur pendakian ini masih berupa jalan aspal yang justru cukup menguras tenaga kami.







Setelah sampai pada jalur pendakian seperti biasa berupa tanah yang sedikit basah. Rumput dan semak-semak di kanan kiri jalur.





Di gunung merapi ini juga berbeda dengan gunung yang lain. Ketika malam, yang biasanya gelap dan kanan kiri berupa pepohonan, Di merapi ini kita disuguhi pemandangan lampu-lampu rumah penduduk yang terlihat kecil-kecil dan banyak sekali mungkin karena pohonnya yang masih pendek karena belum lama ter-erupsi. Walaupun kita di tengah hutan belantara namun masih terasa dekat karena masih terlihatnya lampu-lampu rumah penduduk. Sungguh indah, anda perlu merasakannya :p . Kami juga bersyukur cuaca pada malam itu sangat mendukung.

Trek di gunung merapi ini jarang sekali terdapat area datar (Bonus), jalannya menanjak terus. Tentunya kita harus pandai-pandai mengatur nafas dan istirahat.  

Setelah cukup lama berjalan, istirahat, melewati beberapa pos dan menikmati pemandangan malam, akhirnya kami tiba di pos dimana tempat kami bermalam dan mendirikan tenda. Pasar Bubrah! Yeeey :D Kawasan ini berupa dataran pasir dan bebatuan yang cukup luas. Dan tepat diatas kami merupakan Kubah Gunung Merapi yang sangat terkenal keaktifannya itu . Jam pada saat itu menunjukkan pukul 20.05 wib , berarti waktu yang kami tempuh dari basecamp pendakian Selo sampai pasar bubrah ini kurang lebih 4 jam. Cukup melelahkan namun terbayar dengan pengalaman dan keindahan yang kami dapatkan selama perjalanan :D



 Kemudian kami berbagi tugas ada yang mendirikan tenda, ada yang memasak makanan yang kami bawa + minuman panas tentunya :D



Inilah waktu terrr favorit saya ketika melakukan perjalanan dengan teman-teman. Bercanda, mengobrol dan menghabiskan malam ditemani bekal yang seadanya , ditempat yang jauuuuuuh dari keruwetan sehari-hari. Ditempat dimana uang bukan segalanya & kebersamaan kami diuji dan masih banyak pelajaran lain yang didapatkan. Sungguh pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Selamat pagiiiii Merapiiiiii :D





Sindoro & Sumbing

Merbabu 
 Kubah Merapi dari Pasar Bubrah


 Summit Time !




                                                                                    
                                          
             

                                                                                                                                                                                           


Garuda Peak's 2968 Mdpl

Kawah

Kawah


Anak muda jaman sekarang :p




Setelah puas menikmati pemandangan dan berfoto ria kami turun ke basecamp dan kembali ke Jogja. Semoga pengalaman kecil ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Salam Lestari.




Our Team


Kamis, 06 Desember 2012

" The Present is The Key to The Past "





    Itu lah kata-kata yang di ucapkan oleh dosen kami ketika pelajaran berlangsung, "apa yang terjadi saat ini , itulah kunci untuk melihat apa yang terjadi di masa lalu" . Saya dan teman-teman penasaran pada saat itu. "Emang bisa tau yang terjadi dimasa lalu ? dengan kita melihat yang ada sekarang ini -___-". Setelah mengobrol kesana kesini , kami teringat pada suatu tempat di daerah Gunung Kidul (Wonosari) , tepatnya di daerah Patuk Gunung Kidul. 

   Gunung Api Purba Nglanggeran. Itulah tempat yang menurut kami dapat menjawab rasa penasaran kami. Kira-kira perjalanan 1,5 jam dari kota Yogyakarta kami sampai di lokasi. Melihat kanan-kiri sambil terus jalan itulah yang kami lakukan sepanjang perjalanan.

    Ya, akhirnya kami dapat membuktikan sendiri maksud dari kata-kata yang di ucapkan dosen kami waktu itu, "the present is the key to the past" . Dulunya gunung api purba ini merupakan daerah gunung api yang aktif, walaupun sekarang ini tidak terlihat seperti gunung api , namun bekas dan sisa -sisa dari ciri khas yang hanya dimiliki oleh gunung api disana masih nampak jelas. Jadi memang tidak diragukan lagi , dengan melihat hal tersebut pasti dulunya merupakan gunung api yang aktif. Entah itu puluhan tahun,ratusan , atau bahkan jutaan tahun yang lalu.

Semoga bermanfaat :) , -keep writing



































































Senin, 17 September 2012

Merbabu, 15 Sept 2012

  Siang itu, aku kuliah seperti biasa. Kebetulan Aku dapat mata kuliah sekelas bersama teman SMA ku. Sebut saja Pedro. Kami berdua ngobrol asik. Saat itu kita berdua sedang membicarakan pegunungan. Singkat saja,di ujung cerita Pedro memberi info bahwa sebentar lagi dia akan mendaki gunung dalam rangka lustrum pepala SMA ku dulu (BHA). Event kali ini tidak jauh dari kota ku , ya MERBABU. Sebuah gunung yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
  Hahaha, dasar si Pedro , seperti biasa dengan bumbu-bumbu omongannya yang kadang-kadang mengarang, dia mengajakku. Dalam hati aku pun tertarik,memang udah lama aku kepengen ikut mendaki gunung.
 Sesampainya dirumah aku ijin dengan kedua orangtuaku. Seperti biasa , orangtua memang harus mendapatkan informasi yang rinci dan jelas, terutama IBU. Aku jelaskan apa adanya. Yeey! Aku pun di perbolehkan. :D
  Dengan persiapan yang cukup di hari sebelumnya serta doa ibu ku, 15 September 2012 perjalananku dan rombongan dimulai. 


   Kira-kira pukul 11.00 wib kami memutuskan berkumpul di sekolah tercinta SMA N 4 Yogyakarta. Rombonganku saat itu terdiri dari Fanda (Pak ndower),Rhino,Wazno,Yudha Aziz (Pak Blombong),Pedro, dan Rizki Rachmaji (Zuko). Jam 01.00 wib karena Pedro & Zuko belum juga datang, akhirnya mereka kami tinggal menuju Basecamp Wekas ,Kopeng,Jawa Tengah.
    Perjalanan sekitar 1,5 jam kami sampai di basecamp Wekas. Sudah ada beberapa peserta di basecamp. Pak Ndower,Aku dan Pak Blombong langsung makan siang terlebih dahulu. Itung-itung untuk mengisi perut :p
     Hingga pukul 16.00 wib Pedro dan Zuko belum juga datang di basecamp. Kemudian Pak Ndower selaku ketua rombongan kami, memutuskan untuk melakukan pendakian.Hal tersebut dilakukan agar meminimalisir pendakian malam.
    Sore itu.. Pak Ndower,Rhino,Wazno,Pak Blombong dan Aku memulai pendakian. Kami sepakat untuk menunggu Pedro dan Zuko di pos II pendakian. Di sana lah seluruh peserta mendirikan dom nya masing-masing. Saling support, ya itu yang kami lakukan selama diperjalanan. Beruntung kami ada Pak Ndower yang sudah banyak pengalaman. Medan yang cukup menguras tenaga,ditambah dengan barang yang tidak sedikit itulah tantangan kami selama perjalanan.







  Kurang lebih pukul 19.00 wib sampailah kami di pos II pendakian. Lega itu yang aku rasakan, kita bisa beristirahat setelah sekian lama berjalan. Namun disini aku serombongan tidak bisa mengisi perut sejenak :( karena seluruh logistik kami dibawa oleh Pedro yang belum juga datang -___-
  Pedro dan rombongan sampai di pos II ini kira-kira pukul 21.00 wib. Setelah tiba dia langsung memasak ala Cak Pedro demi memenuhi perut kami :p

                         

  

    Disinilah kami menghabiskan waktu. Bercanda ,bercerita pkoknya semuanya kami lakukan. Karena Aku dan Pak Blombong berkeinginan ingin ke puncak pada esok harinya, Aku dan Pak Blombong memutuskan untuk istirahat.

    Aku,Pak Blombong dan Wawan..
   Ya, rencanaku dengan Pak Blombong untuk ke puncak sudah bulat untuk kami jalankan. Aku dan Pak Blombong satu tenda, jadi kami mengeset alarm. Agar kita dapat menikmati sun rise, alarm kita set pukul 02.00 wib. Karena perjalanan dari pos II ke puncak sekitar 3 jam kata teman-teman. Tepat pukul 02.00 wib alarm berbunyi, Aku bangun terlebih dahulu kemudian Pak Blombong Aku bangunkan. Tapi karena masih ngantuk kami tertidur lagi :p
    Aku bangun , jam udah menunjukkan pukul 04.00 Aku dan Pak Blombong bergegas mencari orang yang tau jalan menuju ke puncak(karena kita belum pernah). Pada saat itu tidak ada rombongan kami yang ingin ke puncak karena "sudah pernah" kata mereka -__-. Aku dan Pak Blombong juga sudah tertinggal oleh rombongan peserta lain yang sudah daritadi berangkat menuju puncak.
   
   Tak habis akal, kami berdua menemui adik kelas kami yang menjadi panitia event tersebut. Kami meminta salah seorang untuk menemani kami menuju ke puncak :p . Beruntung , Wawan namanya. Dia bersedia mengantarkan Aku dan Pak Blombong. Dia sudah ketiga kalinya mendaki , tentunya sudah hafal jalannya.
   Aku, Pak Blombong dan Wawan. Kami bertiga bergegas melanjutkan pendakian menuju ke puncak. Ketika akan mencari jalur awal pendakian ke puncak, Wawan sedikit lupa jalannya -_- ,memang kondisinya masih agak gelap. Beruntung kami bertemu dengan rombongan dari MWHC (pepala SMA N 6 Yogyakarta) sebanyak 5 orang yang juga mau ke puncak. Tampaknya mereka sudah hafal dan kita bergabung dengan mereka. 
    Kami terus berjalan sambil kadang-kadang tertinggal oleh rombongan MWHC. Jalur yang ditunjukkan dari rombongan MWHC memang berbeda dengan jalur Wawan biasanya. Jadi kita asal ikut saja.
     Karena Aku, Pak Blombong, dan Wawan banyak beristirahat sejenak, kami bertiga tertinggal dari rombongan MWHC. Waduuh , payah sekali, kita bertiga ini buta jalur. Wawan belum pernah melewati jalur ini sedangkan Aku dan Pak Blombong belum pernah sama sekali :O
    Dari kami bertiga tentunya Wawan yang sudah lebih banyak memiliki pengalaman. Akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti jalur saja, karena memang saat itu jalannya cuma ada 1.
         Setelah terus berjalan kami bertiga mulai menemukan kejanggalan. Kami berjalan di Sisi bukit dan sebelah kanan kami jurang. Padahal jalur yang biasa dilewati tidak demikian. Karena kalau memutuskan berbalik arah sudah terlalu jauh dan jalannya curam, kami tetap  berjalan terus dan optimis dengan harapan menemukan tembusan jalan utama.





     Tetapi semakin kita terus berjalan, jalan di depan kami bertiga semakin menanjak dengan kemiringan yang ekstrim. -__- (kurang lebih 60-70 derajat). Dan akhirnya kita terpentok di sebuah tebing yang tidak ada jalan lain kecuali kita harus memanjat sedikit kira-kira memiliki sudut 90 derajat. Disinilah kami bertiga mulai berpikir keras. Karena jika kita gagal memanjat otomatis kita akan langsung jatuh kebawah dan terperosok ke jurang :( .
    Jam menunjukkan pukul 07.30 wib, tapi kita bertiga masih tetap ditempat tersebut dan belum menemukan solusi. Wawan mencoba meng contact rombongan yang ada di post II menggunakan HT yang dibawanya sambil dia memberanikan diri untuk memanjat ke atas mencari jalan utama dan mencari bantuan. Aku dan Pak Blombong tetap menunggu Wawan balik ke tempat kami berdua. Rombongan memutuskan agar kita tetap stay ditempat dan akan dikirim team rescue yang bisa membantu kami. Aku melihat muka Pak Blombong,dia tampak resah dan hanya diam.
    The miracle
    Pukul 9.30 Wawan kembali sudah bersama dengan icuk(team rescue) untuk membantu. Jalan satu-satunya penyelamatan tetap kita harus memanjat bagaimanapun itu caranya. Mulai itu lah aku sudah berfikir macam-macam. Teringat keluarga dirumah,bagaimana kalo saya gagal memanjat dll. :( Teringat Doa ibuku sebelum berangkat, yaa ! itu sebagai motivasiku pada saat itu.
     Yang ada dalam pikiranku saat itu optimis kalo aku harus bisa. Akhirnya pak blombong duluan yang mulai memanjat,setelah dia sampai ditempat yang dianggap aman kemudian aku menyusul.


      Subhannallah, jalannya nggak ada di bayanganku,ternyata setelah memanjat kami harus tiarap sampai ke puncak terdekat hanya dengan kekuatan tangan yang berpegangan rerumputan. kaki pada saat itu kurang berpengaruh karena tidak ada pijakan. Ketika melihat ke belakang jurang yang dalam dibawah kami :( .
      Alhamdulilah, kami berhasil menuju di tempat yang aman. Aku sangat bersyukur sekali akan hal tersebut. Sampai saat ini Aku masih bingung bagaimana bisa melakukan hal tersebut. Pak Blombong juga demikian mengingat badannya yang besar entah bagaimana dia kuat mengangkat badannya dengan kekuatan bertumpu di tangan.

                                       Di puncak terdekat :

  

     
     
  Setelah sejenak beristirahat dan menenangkan diri Aku,Pak Blombong, Wawan dan Icuk memutuskan kembali ke pos II dan mengurungkan niatku dan Pak Blombong untuk menuju puncak tertinggi di Merbabu.




Pukul 02.00 wib seluruh rombongan kembali ke Yogyakarta. Sungguh ini pengalaman berharga bagiku. Banyak ilmu yang aku dapat. Walaupun aku belum sampai ke puncak Merbabu.. Suatu hari nanti pasti ada saatnya. :) Semoga bermanfaat -keep writing